Minggu, 28 Juni 2015

Idol, My love part 7

Idol, My Love!

Part 7

Cast:
-          Kim So Hyun  as So Hyun
-          Kim Myung Soo as L/Myung Soo
-          D.O as D.O
-          Krystal as krystal
Genre: School, Friend, Romance, Comedy

Part 7
                Angin perlahan berhembus mengitari taman. Sesekali mengusik rambut So Hyun yang sedang berjalan. So Hyun pun seakan menikmati angin yang berhembus pelan itu. Tanpa disadari, seseorang memanggilnya dari belakang.
“Kau!” panggil L yang ternyata sudah berada dibelakang So Hyun sambil berjalan mengikuti So Hyun. So Hyun pun membalikkan badannya dan mendapati L yang berdiri menatapnya.
“Kau.. siapa namamu?”
So Hyun menatap mata L yang terlihat masih penasaran padanya.
“Kau? Apakah benar-benar penasaran terhadapku?” So Hyun tersenyum sinis sambil berjalan pelan mendekati L, yang secara otomatis membuat L berjalan mundur.
“Hya!!! Tidak ada yang penasaran padamu! Memang siapa kau? Untuk apa aku penasaran padamu? Kau juga bukan siapa-siapa.”
“Baiklah. Itu bagus untuk kita. Aku harap, kita tidak pernah bertemu lagi.” So Hyun pun berjalan meninggalkan L yang tampak masih berpikir.
“Hah! Siapa yang mau bertemu lagi dengan gadis aneh itu. Penasaran? Aku sama sekali tidak penasaran. Tunggu.., mengapa dia meninggalkanku lagi? Seharusnya aku yang meninggalkannya duluan. Ahhhh… benar-benar menyebalkan.”  L kesal karena lagi-lagi dia ditinggalkan So Hyun lagi. Dia pun menendang batu yang ada disebelahnya dan memakinya. Dia tersadar dan melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada yang melihatnya. Namun dia melihat dua murid laki-laki sedang melihatnya. Alhasil, L pun nyengir kearah keduanya dan menyalahkan batu itu, mengapa harus ada disana dan menghalangi jalannya.
“Aishh… apa yang aku lakukan.” Suara hati L. kemudian dia melanjutkankan langkahnya meninggalkan taman.
***
                Bel pulang sekolah berbunyi, So Hyun berjalan dikoridor sekolah sendirian. Rambut panjangnya  sesekali tertiup angin yang hampir membuat wajahnya tertutup oleh rambutnya yang tergerai. Dia sama sekali tidak peduli berjalan sendirian. Tampak disekitarnya semua murid Seo Jin berjalan sambil bercanda ria bersama teman-temannya. Namun hanya Seo Hyun yang tampak berjalan sendirian. Keramaian pun terlihat disebelah kirinya. So hyun melihat keramaian itu. Tampak L berjalan yang diikuti oleh para penggemarnya dari arah kiri. Seo Hyun pun menatap L yang hampir berjalan melewatinya. Dan sepertinya L juga melihat kehadiran So Hyun didepannya. Namun L hanya berjalan melewatinya begitu saja, tanpa mempedulikan So Hyun yang jelas-jelas berada didepannya.  Setelah L melewati So Hyun pun tersenyum dan berkata pada dirinya sendiri. Dia lalu memperlambat jalannya.
                “Tadi itu, benar-benar keren kan? Aku yakin dia menyesal telah berkata seperti itu padaku tadi. Dan dalam hitungan ke 3 dia pasti akan mengejarku dan menarik kata-katanya tadi.” L pun mulai mengitung dalam hati dan mengitung dengan jarinya.
“Hana… dul… set…” namun setelah hitungan ketiga, So Hyun belum juga muncul didepannya. L berpikir bahwa mungkin dia terlalu cepat mengitungnya. Dia pun mulai menghitung lagi dengan jeda yang agak lama dari sebelumnya.
“Hana…….. dul…….. set……” sama sekali tidak ada tanda-tanda bahwa So Hyun akan muncul. Dengan kesal L pun membalikkan kepalanya dan melihat So Hyun sudah berjalan menjauh. So Hyun sama sekali tidak peduli dengan L dan terus melanjutkan jalannya. L pun semakin kesal mempercepat jalannya.
***
D.O yang masih berseragam masuk kedalam kamarnya yang terlihat sangat rapi dan bersih. Disebelah rak buku terlihat foto kecil dirinya bersama ayah dan ibunya serta seorang gadis kecil yang seumuran dengannya. Dia pun merebahkan tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya. Sesaat kemudian dia keluar dari kamarnya dan menuju kesebuah kamar yang lain. Terlihat seorang wanita paruh baya sedang duduk melamun didekat jendela. Pandangannya terlihat kosong. Dialah wanita yang berada dalam foto tadi, ibunya D.O.
“Eomma?” D.O pun mendekati ibunya. Namun ibunya hanya diam saja tanpa menjawab panggilan anaknya itu.  D.O lalu memegang pundak ibunya dengan lembut.
“Apakah Eomma sudah makan?” tanya D.O lembut. Ibunya pun hanya menganggukkan kepalanya.
“Apa yang Eomma pikirkan? Atau apa yang ingin Eomma lakukan? Ayo lakukan bersamaku.” Ibunya hanya menggelengkan kepala dan berbicara sepatah kata pun.
“Baiklah… aku akan pergi. Tapi Eomma harus istirahat ya?” D.O lalu membantu ibunya berbaring ditempat tidur. Setelah itu dia meninggalkan kamar ibunya itu. D.O masih berdiri dipintu kamar ibunya itu. Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.
“Ahjumma?” panggil D.O saat melihat pembantu rumah tangganya yang kebetulan lewat didepannya. Ahjumma itu pun mendekati D.O.
“Appa dimana?”
“Tadi saya lihat tuan ada diruang kerjanya.” Jawab Ahjumma itu.
“Baiklah khamsahamnida.” D.O pun berjalan meninggalkan ahjumma itu dan menuju ruang kerja ayahnya. Dia pun langsung masuk keruang kerja ayahnya itu.
“Appa? Appa?” panggil D.O yang sama sekali tidak ada sahutan dari ayahnya. Dia berjalan menuju meja kerja ayahnya. Dia tersenyum melihat buku yang berserakan di atas meja kerja ayahnya.
“Kau pasti telah bekerja keras appa.” Saat D.O membereskan meja kerja ayahnya tanpa sengaja salah satu bukunya terjatuh kelantai. Sebuah foto pun terlihat disamping buku itu. Sepertinya foto itu berasal dari dalam buku itu. D.O pun mengambil buku dan foto itu. Dia pun mengamati foto itu dengan seksama. Tampak foto ayahnya bersama seorang wanita lain ketika masih muda. Pintunya pun terbuka. Dengan cepat, D.O memasukkan foto itu kedalam buku itu kembali.
“Aku dengar dari ahjumma kau tadi mencariku. Kenapa kau mencariku Kyung Soo?” tanya ayahnya mendekati D.O.
“Ah.. appa. Tidak apa-apa. Aku hanya ingin melihat appa saja. Oh ya appa, jangan bekerja terlalu keras. Ok?”
“Hahaha.. Appa kira sesuatu yang penting. Apa kau sudah makan?”
“Belum. Tapi Appa…. “
“Whoa?”
“Tidak apa-apa. Ayo kita makan.” D.O pun mengajak ayahnya untuk makan bersamanya. Namun sesaat dia menengok kembali ke belakang. Tepatnya kearah buku itu berada.
***
                Pak Choi tengah menulis pelajaran matematika dipapan tulis. Kelaspun tampak hening. Namun beberapa diantaranya terlihat memejamkan matanya. Lebih tepatnya tertidur pulas. Termasuk Krystal CS yang sedang bermimpi indah. Terlihat pula So Hyun dan D.O yang tampak serius mencatat. Tiba-tiba saja Pak Choi menggebrak meja dan membuat seisi kelas terkejut. termasuk Krystal CS yang terbangun dengan terkejut.
“Aiiiyyysss… mengganggu saja.” Gerutu Krystal.
“Apakah pelajaran saya adalah sebuah pelajaran mendongeng? Bagaimana bisa kalian tertidur dengan sangat lelap. Apakah suara saya semerdu itu?” kata pak Choi tajam.
“Ahhh,, bapak. Kenapa bapak seperti ini. Tidak bisakah bapak membiarkan kami istirahat sebentar? apakah bapak tidak tahu jadwal kami yang sangat padat?” protes krystal. Pak Choi pun tidak sanggup menjawab pertanyaan Krystal itu.
“Baiklah, mari kita lanjutkan pelajarannya.” Kata pak Choi untuk menghindari pertanyaan Krystal itu. Dan Krystal pun melanjutkan petualangannya dialam mimpinya itu.
Sesaat kemudian bel istirahat berbunyi. Dalam sekejap beberapa murid yang tertidur bangun dan keluar dari kelas meninggalkan pak Choi yang masih menulis dipapan tulis.
“Tunggu.. jangan keluar dulu. Ini penting untuk ujian nanti. Beri waktu lima menit.” Pinta pak Choi pada semua siswa.
“Silahkan.. tapi kami harus istirahat sekarang.” Kata Eun Ji. Dan semuanya pun keluar dari kelas, kecuali So Hyun dan D.O serta pak Choi. Dengan perasaan sedih, Pak Choi membereskan bukunya.
“Kau lihat So Hyun… Ya seperti inilah.” Kata Pak Choi sebelum meninggalkan ruangan kelas.
So Hyun dan D.O hanya diam mendengar kata-kata putus asa pak Choi. Sepeninggal pak Choi, dikelas tinggal Seo Hyun dan D.O saja. Bahkan tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut keduanya. Sama seperti biasanya hanya diam membisu. Seo Hyun hanya membolak-balikkan bukunya. Sedangkan D.O tenggelam dalam pikirannya. Masih teringat jelas tentang foto yang ditemukannya kemarin.
“Aiiyyssshhh… benar-benar mengganggu.” Kata D.O yang terdengar jelas oleh Seo Hyun yang ada disebelahnya. Seo Hyun pun merasa bahwa kata-kata D.O ditujukan padanya. Dia pun membanting keras bukunya kemeja dan berjalan pergi. D.O pun tersadar akan apa yang telah dilakukannya.
“Ahh… dia pasti salah paham.” Kata D.O pelan dan akan bergegas menyusul Seo Hyun bahwa tadi itu salah paham. Namun terhenti saat matanya menatap buku terbuka yang tadi dibanting Seo Hyun. Tepat diatas buku yang terbuka itu, terdapat sebuah foto yang membuatnya terpaku. Seorang laki-laki bule dengan seorang wanita yang tengah berpose bersama. Dimana wanita itu adalah wanita yang berada dalam foto bersama ayahnya yang ditemukannya kemarin.

“Siapa wanita ini?”

to be continue..